Gapura Geosite Basiha |
A. Legenda Batu Basiha:
Ilustrasi bongkahan kayu yang akan dibuat rumah |
Ternyata
Batu Basiha ini memiliki sejarah khusus dan sisi mistis yang dipercayai
masyarakat setempat khususnya Marga Napitupulu. Nama Basiha adalah singakatan
yang diambil dari bahasa Batak yakni artinya Batu Sian Hau (batu dari kayu).
Cerita itu pun turun temurun hingga saat ini masih dikenang di daerah
itu. Awalnya terbentuk dari tumpukan kayu yang rencananya untuk membangun
sebuah rumah adat batak. Setelah tersambar petir, tumpukan kayu tersebut
berubah menjadi batu.
Sekitar
ratusan tahun lalu, Ompung mereka, (Marga Napitupulu khusus Keturunan
Napitupulu Salim Babiat) berniat membangun sebuah rumah adat batak di lokasi
itu. Warga sekitar di kampung itu diminta untuk mengumpulkan kayu, mulai dari
Huta Pokki, Huta Ginjang, dan Aek Raja.
Setelah
semua kayu terkumpul, seekor harimau (dalam bahasa batak adalah Babiat) mendatangi
mereka. Lalu harimau tersebut mengungkapkan kepadanya, “Boasa bangunonmu jabum
dison, hape hutam di Sakkar Nihuta nga disoluk halak? (Mengapa bangun rumah di
sini, sementara kampungmu di Sakkar Nihuta sudah ditempati orang lain)”.
Marga
Napitupulu ini pun tercengang mendengar itu. Namun dalam benak ia merenung dan
akhirnya memutuskan untuk pulang ke Sakkar Nihuta. Di perjalanan pulang, dia
kembali bertemu dengan seekor harimau yang menghadangnya. Untuk melewati, ia
pun terpaksa beradu dengan harimau dan beruntung, harimau tadi bisa dikalahkan.
Lantas, kulit harimau diambil dan digunakan sebagai sabuk.
Masih
dalam perjalanan pulang, tiba-tiba turun hujan deras, badai dan petir. Lalu
petir menyambar tumpukan kayu yang direncanakan untuk membangun rumah, dan
seketika tumpukan batu berubah menjadi batu. Saat itulah tumpukan kayu itu
dinamai Basiha, artinya batu dari kayu. Sementara niat membangun rumah batal.
Batu Basiha, Konon merupakan bongkahan kayu yang menjadi batu |
Dari
sumber informasi warga setempat dari sisi mistisnya, sewaktu beliau masih
kecil, seekor harimau pernah tampak di bongkahan Batu Basiha. Ketika itu,
mereka sedang berladang sambil menjaga ternak di lokasi ini, tetapi harimau itu
tidak mengganggu.
B. Menurut
Ilmu Geologi :
Kalau kita liat dari bidang keilmuan khususnya Bidang Geologi, Batu
Basiha merupakan Batu Andesit kolom horizontal berukuran lebih besar dari 30
cm, merupakan ciri-ciri dari sebuah struktur dyke raksasa. Dari sisi ilmu
geologi, Batu Basiha di kenal sebagai batuan andesit dengan struktur kekar
kolom yang terjadi pada saat proses pendinginan magma ketika mengalir dan
membeku di permukaan membentuk kolom lava. Melalui hasil penelitian Stone
Basiha Sibodiala yang bersumber dari letusan Gunung Toba diperkirakan berusia
di atas 800 ribu tahun yang lalu.
Colomnar joint Basiha |
1. Pengertian ;
Kekar Kolom Perlu di ketahui Kekar Kolom/Columnar
joint adalah struktur geologi dimana terdiri dari kolom-kolom (umumnya
ditemukan dalam bentuk hexagonal. Terpisah oleh patahan atau retakan pada
batuan yag terbentuk ketika batuan tersebut mengalami pengkertutan oleh
hilangnya suhu secara gradasional, terjadi selama proses
pendinginan. Ibaratnya seperti struktur mudcracks pada batuan sedimen,
kalau Mudcracks disebabkan oleh pengkerutan/drying water. Nah kalau di columnar
joint yang mengontrol itu pada saat pendinginan batuannya. Genesa Kejadiannya; Columnar
joint pada umumnya terbentuk pada batuan basalt atau batuan extrusive. Setelah
lava tererupsi pada permukaan bumi, akan mengalami pendinginan. Bagaimana pun
lava membutuhkan beberapa waktu untuk mendingin, pada saat dia mendingin boleh
jadi terdapat gradien temperatur. Paling banyak ditemukan, pada bagian atas
aliran lawa akan lebih dingin dibanding pada bagian bawahnya.
Colomnar Joint Basiha yang mengalami pengkerutan dalam proses pendinginan pada magma |
2. Genesha Kekar Kolom ; Ketika lava tersebut mendingin akan terjadi contract
(pengkerutan). Hal ini terjadi karena benda panas pada umumnya mengambil
ruangan lebih daripada benda dingin. Bayangkan dengan uap panas,
sederhananya. Ketika kita membuka tutup ceret yang panas, udara panas ingin
keluar dan menyebar ke udara. Atau baloon udara yang akan mengempes ketika pagi
hari, hal ini disebabkan oleh gas Helium yang melepaskan diri karena gas yang
berada di dalam baloon mendingin dan mengkerut saat dingin di malam hari.
Ketika diletakkan pada matahari dia akan mengembang lagi.
Ketika objek mengkerut,
dia akan menyebabkan retakan atau patahan. Ketika pengkerutan terjadi pada
bagian tengah yang mana dengan ruangan yang sama, maka pola retakan heksagonal
akan terbentuk jika pengekerutan tidak rata maka akan tercipta patahan dengan
geometri yang lain bisa hanya 3 bidang atau 5 bidang. Pengekertutan bisa jadi
tidak berukuran sama karena hal tersebut dipengaruhi oleh ketebalan dan komposisi dari jenis aliran lava. Pola
retakan yang terbentuk pada permukaan yang dingin akan cenderung menerus
hingga kebawah pada seiring proses pendinginan, terbentuk panjang dan berbentuk
kolom-kolom. Kolom ini terbentuk pada berbagai macam ukuran beberapa ada yang
berukuran kecil dan beberapa berukuran lebih lebar dan lebih tinggi daripada
manusia.
3. Komposisi Kimianya ; Jadi kolumnar joint dapat terjadi pada
batuan basalt atau aliran lava dan juga pada tuff vulkanik (ignimbrites) dan
juga pada intrusi-intrusi dangkal pada semua komposisi
Buat kalian anak Geologi dan Geofisika yang penasaran untuk mempelajari/meneliti batuan ini silahkan datang ke Balige, jangan lupa hubungi aku ya, biar kita sama sama meneliti. Salam Explorasionis.
sumber :
http://sumutpos.co
http://tutoba.com
ibnuseven.wordpress.com
Panduan Bermain Wild West HILO Sbobet Ayo Gabung Disini, Penuh Dengan Kejutan Bonus Berlimpah!!!
BalasHapus