Seluruh keturunan dan keluarga Pahlawan Revolusi, Mayjend TNI (Anumerta) Donald Isaac (DI) Panjaitan mendirikan monumen patung D.I Panjaitan di tanah kelahirannya, Lumbantor Desa Natolu Tali, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Sebelum acara peletakan batu pertama terlebih dahulu dilakukan kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. P Panggabean,S.Th yang di hadiri ratusan para undangan dan doa syafaat disampaikan oleh pihak hula-hula (besan-red) Tambunan.e
Setelah itu peletakan batu pertama oleh pihak keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Wakil Bupati Hulman Sitorus ,Sekdakab Audi Murphy Sitorus, Asisten Pemerintahan Harapan Napitupulu, beserta beberapa Pimpinan OPD, Camat Silaen Sedi Lumbanraja, Kapolsek Silaen Iptu Rudi Tampubolon dan Koramil 14 Silaen, Serda Hendrianto, hari Sabtu pagi (24/8/ 2019).
Bupati Tobasa Darwin Siagian yang diwakili Sekda Audi Murphy Sitorus disela-sela peletakan batu pertama mengatakan Pemerintah Kabupaten Tobasa sangat mendukung pembangunan monumen ini sebagai upaya menghargai dan mengenang jasah beliau mempertahankan Dasar Negara Pancasila dan NKRI, yang disebut sebagai pahlawan revolusi.
” berharap Monumen ini nantinya sebagai lokasi wisata sekaligus fakta sejarah mengingatkan dan mengenang Pahlawan Revolusi Mayjend TNI (Anumerta) DI Panjaitan” Ujarnya mengahiri”.
Chaterine boru Panjaitan bersama Salomo Pandjaitan, anak D.I Panjaitan yang menyaksikan perisitwa tragis G 30 S PKI detik-detik kematian ayahnya bercerita bahwa ayahnya meninggal karena kekejaman PKI pada saat itu dan beliau mengalami trauma selama 30 tahun, walaupun saat ini saya, beserta keluarga telah memaafkan mereka-mereka yang membunuh ayah kami.
Lebih lanjut Chaterine mengungkapkan rasa terimakasih dan syukurnya atas pendirian monumen patung ayahnya itu. “Terimakasih banyak untuk semua pihak yang terlibat dalam pendirian monumen ayah saya ini,”
” Monumen patung D.I Panjaitan yang akan dibangun setinggi 8 meter dan terbuat dari perunggu. Pendirian monumen ini direncakan akan selesai pada Januari tahun 2020 dan Tahap pertama akan membangun Tugu D.I Panjaitan yang berbiaya 10.2 milyar. Biaya ini ditanggung pihak keluarga sepupuhnya Ilham Panjaitan, dan Tinggi patung DI. Panjaitan 8 meter yang terbuat dari perunggu dan saat ini sudah selesai ditempa di Bandung”
” Harga patung tersebut senilai 5 milyar rupiah dan bangunan fisik 5,2 milyar” Ujarnya mengahiri.
Pihak keluarga sangat berharap, ke depan monumen yang berdiri di atas lahan hampir 1 hektare ini dapat menjadi ikon di tanah kelahiran D.I Panjaitan, yang bersebelahan dengan makam keluarga. “Jadi semoga ini menjadi lokasi wisata yang akan mendapat tempat yang baik bagi masyarakat sekitar,” ujar Raja Musa Panjaitan (90), adik kandung D.I Panjaitan saat memberi kata sambutan pada peletakan batu pertama itu. Mayjend TNI Anumerta DI Pandjaitan anak dari pasangan Hennan Pandjaitan dan Dina Napitupulu, lahir di Desa Sitorang, Tobasa 9 Juni 1925 dan meninggal di lubang Buaya tanggal 1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun dan salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata , Jakarta.
Mayjen TNI Anumerta DI Panjaitan mempersunting Istri Marieke Pandjaitan br Tambunan dan memiliki 6 orang anak (2 orang laki-laki dan 4 orang Perempuan) yaitu
1. Catherine Pandjaitan;
2. Ir (Ing) Salomo Pandjaitan;
3. Letnan Jenderal (Purn) Hotmangaraja Pandjaitan;
4. Riri Budiasri Pandjaitan.
5.Tuthy Kamarati Pandjaitan;
6.Masa Arestina Panjaitan.
Komentar
Posting Komentar