Sipardalan News: Kabar Baik, Per Desember Citilink Buka Rute Penerbangan Batam-Silangit

Kabar Baik, Per Desember Citilink Buka Rute Penerbangan Batam-Silangit

Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menambah rute penerbangan baru dengan tujuan Silangit Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut). Jadwal penerbangan yang direncanakan pada hari Jumat dan Minggu, Batam - Silangit pukul 10.20 - 11.45 dan Silangit - Batam pukul 12.15 - 13.35.

Baca juga:

Sipardalan News: Polres Humbahas Patroli Antisipasi Geng Motor, Begal dan Premanisme

Dikutip dari republika.co.id, Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB) Pikry Ilham Kurniansyah mengatakan, rute penerbangan baru tersebut dimulai pada tanggal 1 Desember 2022 yang akan dilayani oleh maskapai Citilink. Banyaknya perantau dari daerah Silangit di Kota Batam menjadi pertimbangan pembukaan rute ini.

Baca juga:

Sipardalan News: Kembangkan Laboratorium Genomik, IT Del dan BGI China Lakukan MoU

"Selain itu juga mengembangkan wisatawan ke Silangit," kata Pikry di Batam, Selasa (22/11/2022) mengutip Antara. Ia menambahkan, pihaknya akan terus memperluas rute penerbangan dari dan ke Batam, sebagai salah satu upaya peningkatan kunjungan wisatawan domestik ataupun mancanegara.

"Kita terus upayakan membuka jalur penerbangan ke semua kota dari Batam," ujar dia.

Lebih lanjut Pikry menargetkan pada rute penerbangan tersebut mencapai 70 persen dari total keseluruhan penumpang.

"Kemudian ke depan dilihat lagi antusias penumpangnya apakah akan meningkat karena saat ini maskapai melayani penerbangan hanya dua kali penerbangan dalam seminggu. Untuk tahap awal ini dulu," kata Pikry.

Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Tapanuli Utara Kota Batam Mangihut Rajagukguk mengaku dengan dibukanya rute penerbangan baru menjadi kemudahan bagi warga Tapanuli Utara untuk melakukan perjalanan menuju Kota Batam.

"Masyarakat Tapanuli Utara yang merantau di Kepri itu terdata sebanyak 500 ribu jiwa. Selain itu, pesawat ini juga bisa membawa kargo yang merupakan hasil pertanian untuk dibawa ke Kota Batam, karena Batam bukan wilayah penghasil (produk pertanian)," ujar Mangihut.

Komentar

Posting Komentar