Bertambah lagi! Sayurbox Masuk 24 Startup PHK Karyawan
Sayurbox mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lima persen dari total keseluruhan organisasi. Dengan demikian, jelang akhir tahun, daftar startup yang PHK karyawan di Indonesia makin panjang. Sayurbox pun menjadi startup ketiga agritech yang melakukan PHK, setelah sebelumnya Tanihub dan Brambang sudah melakukan PHK pada awal tahun. Adapun pada kuartal II/2022, toko offline milik Sayurbox Panen ditutup dengan alasan ingin memfokuskan kepada area bisnis yang lebih menguntungkan.
Sepanjang tahun berjalan, sudah terjadi 1.366 kasus PHK yang dilakukan oleh startup di seluruh dunia. Adapun, startup saat ini sedang berjuang menghadapi masa tech winter.
Dilansir dari laman resmi Trueup, Kamis (8/122022), tech winter memakan korban hingga 216.770 karyawan yang terdampak PHK. Dampak tech winter di Indonesia juga terlihat, saat ini sudah ada 24 perusahaan teknologi dan startup di Tanah Air mereduksi jumlah karyawan sejak awal tahun.
Baca juga:
Sipardalan News: Emil Dardak Sebut Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo Bikin Politik jadi Asyik
Sipardalan News: Jokowi Pilih Yudo Margono Sebagai Calon Panglima, Ini Alasannya
Daftar 24 Startup yang PHK Karyawan di Indonesia:
1. TaniHub
Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B). TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.
2. SiCepat
Sama seperti TaniHub, SiCepat merupakan salah satu startup yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan pada awal tahun ini. SiCepat menilai jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan. Mereka juga mengungkapkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.
3. LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan. Adapun, startup dompet digital ini didukung oleh modal keroyokan dari banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tercatat, setidaknya ada delapan BUMN yang jadi pemegang saham LinkAja, meliputi Pertamina, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Telkom, Jiwasraya, dan Danareksa
4. Zenius
Startup teknologi edukasi (edutech) Zenius baru saja mengumumkan PHK lagi pada Rabu (4/8/2022), tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak. Pada PHK pertama Zenius telah memutuskan hubungan pekerja terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Zenius juga mengungkapkan kedua PHK ini dikarenakan perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.
5. JD.ID
Startup e-commerce JD.ID tidak menampik adanya kabar PHK. JD.ID pun mengatakan PHK itu sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan. Dari penelusuran Bisnis.com, induk JD.ID, yakni JD.com Inc tengah menanggung beban cukup besar. CEO JD.com Xu Lei mengatakan bahwa penyebaran virus Covid-19 di berbagai kota besar di China, yang berujung lockdown di Shanghai dan Beijing, menjadi penyebab utama.
6. Mobile
Premier League Startup gim dan turnamen asal India Mobile Premier League atau MPL mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan ini berujung dengan adanya PHK karyawannya sepuluh persen dari total karyawan atau sebanyak 100 orang. Adapun, penutupan ini dikarenakan MPL melihat profil pengembalian yang hanya sebagian kecil dari apa yang mereka harapkan, meskipun telah berinvestasi dalam jumlah banyak untuk operasional di Indonesia.
7. LINE
Startup telekomunikasi asal Korea Selatan LINE mengakui bahwa adanya PHK terhadap karyawan namun tidak mencapai 80 karyawan seperti yang diberitakan. LINE juga saat ini saat ini tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia.
8. Beres.id
Startup asal Malaysia Koadim mengumumkan menghentikan semua operasi layanan mulai dari 1 Juli 2022. Semua entitas bisnis di Singapura yaitu kaodim.sg, Beres.id di Indonesia, serta gawin.ph di Filipina juga akan ditutup. Dilansir dari laman resmi milik Koadim, Co-Founder dan CEO Koadim Choong Fui Yu mengatakan alasan Koadim menutup layanan adalah pandemi Covid-19. Meskipun saat ini pandemi Covid-19 sudah melandai, kondisi dua tahun terakhir sangat menantang bagi Koadim.
9. Pahamify
Startup edutech Pahamify telah mengkonfirmasi kabar terkait PHK kepada sejumlah karyawannya. Dalam konfirmasinya, Pahamify menjelaskan PHK ini sebagai salah satu bentuk dari adaptasi dalam kondisi makro ekonomi yang terjadi saat ini.
10. MamiKos
Startup yang bergerak sebagai penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, mengkonfirmasi adanya PHK kepada karyawan karena adanya restrukturisasi. Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengatakan PHK sudah mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan mampu bertahan.
11. Shopee
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya. Keputusan tersebut merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis. "Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya dalam keterangan resmi Senin (19/9/2022).
12. Tokocrypto
Tokocrypto, startup penjualan aset kripto, melakukan PHK terhadap 45 karyawan sehubungan dengan perubahan strategi bisnis sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar kripto dan ekonomi global. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan perusahaan akan memperkuat kembali bisnis utama sebagai exchange platform serta memisahkan T-Hub dan TokoMall menjadi entitas yang berbeda. "Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20 persen dari 227 karyawan,” ujarnya, Rabu (21/9/2022).
13. Xendit
Xendit, startup payment gateway, melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina akibat situasi makro ekonomi yang tidak menentu. Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya mengatakan Xendit selalu mencoba untuk menyiapkan rencana bisnis terbaik. Namun, situasi makroekonomi yang tidak menentu saat ini memaksa pihaknya untuk melakukan rightsizing struktur dan sumber daya tim. "Melakukan rightsizing tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit. Namun, tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi kami dijangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan perusahaan. Sekitar 5 persen dari tim kami di Indonesia dan di Filipina terkena dampak dari keputusan ini," kata Tessa, Selasa (4/10/2022).
14. Carsome
Carsome, startup asal Malaysia melakukan PHK yang terjadi di Malaysia dan Indonesia dikarenakan efisiensi. Adapun, sampai saat ini Carsome belum menyampaikan berapa banyak yang terkena PHK dan negara mana saja yang terdampak efisiensi ini. "Semuanya merupakan bagian dari optimalisasi basis karyawan," ujar Carsome.
15. Fabelio
PT Kayu Raya Indonesia mengelola startup desain furniture dan interior Fabelio mengumumkan pailit. Berdasarkan pengumuman di media massa, Senin (10/10/2022), PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio ditetapkan dalam keadaaan pailit. Hal ini berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, pada 5 Oktober 2022. "Menyatakan debitur [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit," tertulis dalam pengumuman kurator.
16. Bananas
Bananas, startup quick commerce atau e-grocery mengumumkan akan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru. Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang telah beroperasi sejak Januari 2022 tersebut tidak melihat bisnis e-grocery akan berkembang dan dengan dukungan dari investor, Bananas akan memanfaatkan sisa dana yang ada untuk membuat bisnis baru. Pivoting ini berdampak kepada 36 karyawan. "Kami akan menghentikan operasi e-grocery kami setelah kami menjual sisa persediaan produk berkualitas tinggi kami dengan diskon yang signifikan. Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas dikutip, Sabtu (15/10/2022).
17. Grab
Grab, ride hailing dari Singapura, mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawan di divisi GrabKitchen. Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan Grab mulai membuka GrabKitchen di Indonesia pada 2018, yaitu bisnis cloud kitchen atau “dapur sewa” yang hanya melayani pesan-antar. Grab melihat selama 4 tahun beroperasi di Indonesia, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan. Oleh karena itu, itu perusahaan asal Singapura tersebut memutuskan untuk menutup operasi GrabKitchen di Indonesia, efektif mulai 19 Desember 2022. "Langkah berat ini berdampak langsung pada belasan karyawan Grab, yang adalah keluarga kami. Bagi mereka, Grab memberikan kesempatan untuk menjajaki posisi yang tersedia di divisi lain," kata Mayang kepada Bisnis.com, Sabtu (22/10/2022)
18. GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) baru saja PHK 1.300 karyawan. CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan telah mengadakan pertemuan (town hall) yang mengundang seluruh karyawan. Pertemuan tersebut memaparkan langkah-langkah strategis dalam mendorong percepatan kemandirian finansial, sehingga perusahaan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan. "Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," ujar Andre dalam siaran pers, Jumat (18/11/2022).
19. Ruangguru
Ruangguru, startup edutech baru saja mengumumkan adanya PHK. Tim Corporate Communications Ruangguru mengatakan pada hari ini, Jumat (18/11/2022) perusahaan melakukan PHK terhadap ratusan karyawan. “Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” ujarnya, Jumat (18/11/2022)
20. Binar Academy
Binar, startup edtech, melakukan PHK sebesar 20 persen. PHK ini dilakukan untuk menghadapi dinamika ekonomi global mendatang. CEO Binar Alamanda Shantika mengatakanlangkah PHK ini bukanlah keputusan yang mudah, tetapi harus diambil melihat ketidakpastian kondisi ekonomi makro belakangan ini. “Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memutuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen,” ujar Alamanda dalam siaran pers, Senin (17/9/2022).
21. Sirclo Group
Sirclo Group, startup omnichahnel commerce, mengumumkan kebijakan langkah efisiensi yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 160 orang atau 8 persen dari total karyawan, efektif per 22 November 2022. Founder dan CEO Sirclo Group Brian Marshal mengatakan PHK ini didasari oleh kebutuhan untuk beradaptasi di tengah kondisi makro ekonomi saat ini.
22. Ajaib Ajaib, startup Indonesia yang berstatus unicorn mengumumkan PHK kepada 67 karyawannya dengan alasan menghadapi kondisi makroekonomi yang tidak menentu. Manajemen Ajaib, Selasa (29/11/2022), mengatakan dalam tiga tahun terakhir, Ajaib telah meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui layanan jasa keuangan digital. Dampak positif ini dan perkembangan Ajaib sebagai perusahaan tidak terlepas dari dedikasi dan kerja keras tiap tim kami.
23. Ula
Ula, startup e-commerce yang sempat mendapatkan pendanaan dari pendiri Amazon Jeff Bezos, melakukan PHK terhadap 134 karyawannya. Dalam keterangan resminya, Kamis (1/12/2022), Ula mengatakan pada tahun ini mulai menghadapi beberapa tantangan, termasuk turbulensi pasar, ketidakstabilan harga komoditas, terbatasnya pasokan, perubahan peraturan, dan tingginya kenaikan harga minyak mentah.
24. Sayurbox Startup agritech ini baru saja mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 5 persen dari total keseluruhan organisasi. Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox Amanda Susanti mengatakan bahwa langkah efisiensi karyawan ini merupakan keputusan sulit yang tak bisa dihindari oleh perusahaan. Dia pun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada karyawan yang terkena dampak efisiensi ini.
Komentar
Posting Komentar