Sipardalan News: Pulau Baru Muncul Setelah Gempa M 7,5 Di Maluku


Pulau Baru Muncul Setelah Gempa M 7,5 Di Maluku

Gempa berkekuatan magnitudo sebesar 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa (10/1) pada pukul 02.47 WIT. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan rumah penduduk di dua desa, yaitu Pulau Dawera dan Pulau Dawelor, di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Baca juga:

Sipardalan News: Gempa Magnitudo 7,9 Guncang Maluku Tenggara Barat, Berpotensi Tsunami

Sipardalan News: 10 Ribu Lebih Gempa Guncang Indonesia di 2022

Tidak hanya menyebabkan kerusakan rumah, gempa tersebut juga memunculkan pulau baru di Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara. Fenomena itu mengakibatkan seluruh masyarakat desa tersebut panik dan takut. Akibatnya, warga sementara waktu memilih mengungsi.

Seperti ini penampakan pulau baru yang terdiri dari gundukan tanah dan bebatuan berwarna hitam. Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eko Yulianto mengatakan, pulau baru ini terjadi karena siklus gempa.

"Pembentukan pulau baru terjadi dalam istilah geologi disebut patahan, dimana proses pengangkatan penurunan daratan terjadi akibat mekanisme siklus gempa," katanya dikutip brilio.net dari Antara, Rabu (11/1).

Eko menjelaskan, pengangkatan dan penurunan daratan akibat siklus gempa disebabkan dua fase utama, yaitu interseismic (fase awal gempa bumi) dan fase coseismic (fase gempa tektonik terjadi).

"Seperti yang pernah terjadi pada kasus gempa tsunami Aceh tahun 2004, munculnya pulau dengan ketinggian mencapai tiga meter," ungkapnya.

Fenomena muncul pulau baru di Tanimbar besar kemungkinan karena permukaan laut dangkal. Sehingga saat gempa menyentak, laut dangkal ini menyembul ke atas permukaan laut menjadi pulau baru.

"Untuk mengkonfirmasi prosesnya seperti apa sebelum kejadian gempa, kemungkinan masyarakat sudah mengamati apakah laut dangkal relatif dekat dengan permukaan air sehingga dengan sekali hentakan kejadian gempa, maka kemudian seolah-olah muncul menjadi pulau baru," jelasnya.

Eko mengungkapkan, pada prinsipnya seluruh kepulauan di Indonesia sebagian besar terbentuk karena proses tektonik dan vulkanik. Akibatnya semua yang berada di bawah laut muncul ke permukaan laut pada suatu masa.

Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung api paling banyak di dunia. Proses pembentukan gunung menjadi salah satu faktor yang menyebabkan munculnya daratan keluar dari laut.

Lalu faktor kedua yang disebut tektonik, yaitu pengangkatan daratan secara perlahan-lahan, juga secara cepat mengikuti siklus gempa bumi.

"Saat energi terkumpul melampaui plastisitas (kemampuan tanah berubah bentuk tanpa perubahan volume atau pecah) kerak bumi, kerak patah dan terangkat menjadi pulau baru," imbuh Eko.

Komentar