SIPARDALAN NEWS: Kognat Bahasa Toba dan Karo Berpisah Sekitar 1000 Tahun yang Lalu

SIPARDALAN NEWS: Kognat Bahasa Toba dan Karo Berpisah Sekitar 1000 Tahun yang Lalu

Baca juga:

SIPARDALAN NEWS: Tiga Desa Wisata Sumut Raih ADWI 2022, Salah Satunya Kampung Warna-Warni Tigarihit Parapat

Dikutip dari tobaria.com dalam ilmu bahasa tingkat kekerabatan antara dua bahasa dapat diukur dengan menentukan tingkat kesamaan berdasarkan kognat. Kognat adalah pasangan kata dari dua bahasa yang memiliki asal-usul yang sama. Agar sebuah pasangan dianggap kognat bunyinya tidak harus sama.

Baca juga:

SIPARDALAN NEWS: Pembagian Jenis Bahasa Yang Ada Di Bangso Batak

Contohnya dalam bahasa Jerman Schiff (kapal) berbeda bunyi dengan Inggris ship tetapi kedua kata memiliki asal usul yang sama. Schiff dan ship juga sangat mirip karena hanya beda satu bunyi, yaitu /f/ menjadi /p/. Dengan demikian bahasa Karo telu kognat dengan Toba tolu, dan pedah kognat dengan poda.

Menurut peneliti bahasa, budaya dan sastra Batak Dr. Uli Kozok, untuk menghitung tingkat kekerabatan, digunakan daftar kata yang memiliki sejumlah kata. Terdapat dua daftar kata yang populer, yakni daftar Swadesh dengan 200 kosa kata, dan daftar Leipzig-Jakarta dengan 100 kata.


Daftar Leipzig-Jakarta dianggap lebih akurat bagi bahasa-bahasa Nusantara karena menghindari kata yang sering dipinjam dari bahasa yang lain.


Kemudian, pasangan kata yang berberabat (kognat) biasanya memiliki arti yang sama, namun itu tidak selalu demikian. Misalnya bahasa Jerman Zaun (pagar), bahasa Belanda tuin (kebun), dan bahasa Inggris town (kota) memiliki arti yang berbeda. Akan tetapi ketika kata berkerabat dengan arti inti ‘pagar’ karena pagar (atau tembok) digunakan sebagai pembatas kebun maupun kota.


Namun, untuk banyak kata terdapat lebih daripada satu kata. Misalnya dalam bahasa Toba baik pira maupun tinaru digunakan untuk ‘telur’.


Dalam bahasa Karo hanya ada satu kata, tinaruh. Dalam hal ini kita akan memilih kata yang berberabat yakni tinaru dan tinaruh. Demikian juga dengan alogo dan angin. Dalam bahasa Toba kedua kata berarti ‘angin’ dengan sedikit perbedaan: alogo lebih kuat daripada angin.

Segi genetis (keturunan), orang Batak memiliki sekitar 3% gen asing, dan gen asing itu (Haplogroup R-M124) berasal (terutama) dari India (genomicus.com)

Ditambahkannya, kalau kita bertanya kepada orang Karo apa artinya ‘manis’ maka jawabannya adalah ntebu dengan akar kata tebu (tebu). Dalam bahasa Toba ‘manis’ adalah tonggi. Namun karena kita mencari kata yang berabat maka kita akan memilih tobu walaupun tobu tidak berarti ‘manis’. Cara di atas lazim digunakan untuk menentukan kata kerabat (kognat).


Tingkat kekerabatan antara Karo dan Toba 80%. Itu hampir sama dengan tingkat kekerabatan bahasa Italia dengan bahasa Spanyol (82%). Kedua bahasa tersebut berasal dari bahasa Latin dan berpisah menjadi dua bahasa sekitar 1000 tahun yang lalu. Dengan tingkat perubahan bahasa sekitar 2% per seratus tahun maka bahasa Karo dan bahasa Toba pernah menjadi satu bahasa sekitar satu milenium yang lalu.

Uli Kozok juga mencantumkan kata “sekitar”. Ada anggapan yang sangat umum di antara mahasiswa linguistik di Indonesia bahwa saat sebuah pasangan bahasa berpisah dapat dihitung dengan menggunakan leksikostatistik.


Namun menurutnya, ada beberapa faktor yang menentukan. Bayangkan penutur bahasa A tinggal di sebuah lembah. Pada suatu saat ada dua kelompok yang berpisah. Kelompok A1 pindah beberapa puluh kilometer ke hilir dan masih sering berhubungan dengan A.


Sementara A2 pindah ke lembah yang lain yang hanya dapat dicapai melalui perjalanan yang panjang dan berbahaya. Setelah berpindah A2 tidak lagi berhubungen dengan A. Seribu tahun lagi tingkat kesamaan antara A dan A1 sekitar 80% sementara tingkat kesamaan antara A dan A2 barangkali hanya 70%.


Dan masih ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi keakuratan leksikostatistik.

Hasil perbandingan bahasa Karo dan Toba menunjukkan tingkat kesamaan 80% berdasarkan daftar Leipzig-Jakarta. Bila kita menggunakan daftar yang lain seperti daftar Swadesh, hasilnya bisa bervariasi.


Rank: English – Karo - Toba

1. fire - api - api

2. nose - igung - igung

3. to go - lawes - laho

4. water – lau - aek

5. mouth – babah - baba

6. tongue - dilah - dila

7. blood – dareh - daro

8. bone - tulan - tulan

9. (2nd-person singular pronoun) you – ko - ho

10. root – urat - urat

11. to come – reh - ro

12. breast - susu - susu

13. rain – udan - udan

14. 1st-person singular pronoun (I/me) – aku - au

15. name - gelar - goar

16. louse - kutu - hutu

17. wing - kabang - habang

18. flesh/meat – jukut - juhut

19. arm/hand - tan - tangan

20. fly - kabang - habang

21. night – berngi - borngi

22. ear - pinggel - pinggol

23. neck - kerahung - rungkung

24. far - ndauh - dao

25. to do/make – bahan - bahen

26. house - rumah - ruma

27. stone/rock – batu - batu

28. bitter - pagit - paet

29. to say - erkata - marhata

30. tooth - ipen - ipon

31. hair – buk - obuk

32. big - mbelin - bolon

33. one - sada - sada

34. who - ise - ise

35. he/she – ia - ibana

36. to hit/beat - pekpek - antuk

37. leg/foot - nahe - pat

38. horn – tanduk - tanduk

39. this - enda - on

40. fish - nurung - denghe

41. yesterday – nderbih - nantuari

42. to drink - inem - inum

43. black – biring - birong

44. navel - pusung - pusok

45. to stand – cinder - jongjong

46. to bite - karat - mengharat

47. back - gurung - tanggurung

48. wind - angin - angin

49. smoke – cimber - timus

50. what - kai - aha

51. child – anak - anak

52. egg - tinaruh - tinaru

53. to give - mere - lehon

54. new - baru - baru

55. to burn (intr.) - tutung - tutung

56. not - lang - dang

57. good - mehuli - mauli

58. to know - beteh - boto

59. knee tiwen – dugul - dugul

60. sand - kersik horsik - rihit

61. to laugh – tawa - menghel

62. to hear - begi - mambege

63. soil - taneh - tano

64. leaf - bulung - bulung

65. red – gara - rara

66. liver - ate - ate-ate

67. to hide – buni - buni

68. skin/hide – kuling - huling-kuling

69. to suck - isap, sirup - incep sirup - isap

70. to carry - baba - boan

71. ant - perkis - porhis

72. heavy – berat - borat

73. to take – buat - buat

74. old - tua - tua

75. to eat – man - mangan

76. thigh - paha - hae

77. thick – kapal - hapal

78. long - gedang - godang

79. to blow - embus - ombus

80. wood - kayu - hau

81. to run - kiam - marlojong

82. to fall - ndabuh - dabu

83. eye – mata - mata

84. ash – abu - orbuk

85. tail - ikur - ihur

86. dog - biang - biang

87. to cry/weep - tangis - tangis

88. to tie - iket - ihot

89. to see – idah - ida

90. sweet - tebu - tobu

91. rope – tali - tali

92. shade/shadow – cilinuh - halilu

93. bird - piduk - pidong

94. salt – sira - sira

95. small - kitik - otik

96. wide - belang - bolak

97. star - bintang - bintang

98. in – I - di

99. hard – piher - pir

100. crush/grind – giling - giling

Komentar

Posting Komentar