Jokowi Resmi Lantik Laksdya Muhammad Ali Jadi KSAL
Laksamana Madya (Laksdya) Muhammad Ali resmi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL). Ali sah menempati jabatan nomor satu di TNI angkatan laut usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga:
Sipardalan News: Aturan Baru, Smartphone Akan Kembali Gunakan Baterai Lepas
Pelantikan Ali sebagai KSAL digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/12). Hadir sejumlah pejabat dalam acara pelantikan itu di antaranya Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud Md, Mensesneg Pratikno, Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Dudung Abdurahman, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia.
Prosesi pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, acara dilanjutkan pembacaan surat keputusan presiden mengenai pengangkatan Ali menjadi KSAL.
Baca juga:
Sipardalan News: Perdana!! Belanda Mohon Maaf Atas Perbudakan Brutal pada Era Kolonial
Jokowi mengungkapkan alasan penunjukan Laksamana Muhammad Ali menjadi KSAL untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono. Jokowi berbicara rekam jejak panjang Ali di TNI AL.
"Selalu, selalu saya melihat rekam jejak. Beliau ini kan pernah di Gubernur Akademi Angkatan Laut, pernah di Pangkoarmada, pernah di Pangkogabwilhan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan Ali pernah mengemban sejumlah jabatan penting. Kepemimpinan Ali juga menjadi salah satu pertimbangan Jokowi.
"Ini apa pengalaman rekam jejak itu menjadi selalu saya lihat dan beliau memiliki leadership yang baik," ujar Jokowi.
Jokowi meminta Ali berfokus menjaga kedaulatan negara. Salah satu yang ditekankan Jokowi adalah pulau perbatasan di Indonesia.
"Kita tahu dua pertiga Indonesia ini adalah air, adalah laut. Jadi konsentrasi untuk kedaulatan negara, utamanya di laut, itu yang menjadi tanggung jawab besar dari KSAL yang baru, Pak Muhammad Ali, utamanya juga yang berkaitan dengan pulau-pulau perbatasan harus menjadi titik perhatian," kata Jokowi.
Hal lain yang ditekankan Jokowi soal modernisasi alutsista. Jokowi ingin alutsista TNI AL diperkuat.
"Ya termasuk juga modernisasi alutsista kita yang berkaitan dengan laut, yang harus terus diperkuat," ujar Jokowi.
Untuk diketahui, Ali merupakan angkatan ke-35 Akademi Angkatan Laut (AAL) yang lulus pada 1989. Pendidikan militer yang pernah diikuti antara lain Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990), Dikcawak Kasel (1990-1991), Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman (1997), pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998).
Kemudian, Submarine Warfaredi Inggris (1999), Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000), Sustekdikpa TNI AL (2001), Seskoal angkatan ke-40 (2003), Sus Danlanal TNI AL (2004), dan Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017).
Ali juga pernah menjalani pendidikan umum S1 Ekonomi dan S2 Manajemen. Ali juga aktif mengikuti simposium serta seminar nasional dan internasional di berbagai Negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Korea Selatan, Bangladesh, dan lain-lainnya.
Ali memiliki sejumlah tanda jasa, antara lain Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Nararya, Satyalancana Kesetiaan XVI DAN XXIV tahun, Satyalancana Kesetiaan Dwidya Sistha dan Dwidya Sistha 1, Satyalancana Kebaktian Sosial, Satyalancana Wira Dharma, dan Satyalancana Dharma.
Sejumlah jabatan penting pernah diemban Ali, mulai Gubernur AAL, Asrena KSAL hingga Pangkogabwilhan I.
Ali memiliki pengalaman bertugas di kapal perang. Salah satunya pernah menjadi Komandan KRI Nanggala 402. Ia juga pernah menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.
Sumber: detikcom
Komentar
Posting Komentar