'Ritual-Ritual' Yang Dilakukan Suporter Demi Argentina Juara
Perebutan juara Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis akan yang berakhir dengan kemenangan Argentina masih menyisakan cerita menarik.
Baca juga:
Sipardalan Sport: Kalahkan Perancis, Argentina Sah Bintang Tiga Dengan Susah Payah
Suporter Argentina yang percaya dengan takhayul pun enggan mengambil risiko. Penggemar sepak bola yang obsesif berpegang teguh pada ritual unik mereka agar tim nasional Argentina juara.
Baca juga:
Sipardalan Sport: Ikan Lele Berwarna Emas Viral Ramal Argentina Juara Piala Dunia 2022
Sipardalan Sport: Selama 40 Tahun, Bayern Munchen Dan Intermilan Sumbang Pemain Ke Final Piala Dunia
Dikutip dari AFP, banyak warga yang mengenakan pakaian dari belakang ke depan, memegang gambar Diego Maradona atau stempel yang menggambarkan orang suci. \
Bahkan ada seorang nenek duduk di kursi yang sama. Mereka melakukan itu lantaran percaya hal tersebut bisa membawa keberuntungan bagi tim nasional Argentina, Minggu (18/12/2022).
Ada juga yang dilakukan Julio Tresto, 55, warga Flores di Buenos Aires. Tresto percaya dengan memakai jersey dari belakang ke depan, Argentina memenangkan pertandingan.
"Dalam pertandingan kami kalah melawan Arab Saudi, saya mengenakan jersey biru dan putih dengan nomor 10, kemudian melawan Meksiko saya memakainya kembali ke depan dan kami menang," kata Tresto, kepada AFP.
Setelah kalah 2-1 melawan Saudi dalam pertandingan pembuka Piala Dunia, Argentina pun menemukan alur permainannya. Permainan timnas Argentina meningkat di setiap pertandingan saat mereka merangkai lima kemenangan beruntun.
"Sejak saat itu saya selalu memakainya dari belakang ke depan dan kami tidak pernah berhenti menang. Ketika berhasil, Anda tidak akan pernah mematahkan takhayul, itulah sepak bola," tambah Tresto.
Tresto pun akan melakukan hal yang sama malam ini ketika Argentina melawan juara bertahan Prancis di final Piala Dunia di Doha. Dia berharap Argentina bisa mengangkat trofi untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka.
Di rumah desainer Graciela Castro (58) di Almagro, Buenos Aires - rumah tim sepak bola Paus Fransiskus di San Lorenzo - setiap ritual dilakukan dengan ketat. Dia mengenakan celana dan baju yang sama, serta tidak pergi ke toilet selama pertandingan.
"Celana yang sama, baju yang sama, saya tidak pergi ke toilet selama pertandingan dan, tentu saja, saya mengejek musuh dengan kehalusan, karena mereka orang Prancis," katanya sambil tersenyum nakal.
Alma Mauri (15), seorang siswa sekolah menengah dari Avellaneda mengaku menggunakan jersey Argentina yang sama yang belum dicuci sejak pertandingan kedua dan meletakkan semua patung Piala Dunia di atas meja.
Hal serupa juga dilakukan Guillermo Martinez. Ritual Martinez bahkan melibatkan ketelitian yang tinggi.
"Saya duduk dengan menyilangkan kaki dengan kaki mengarah ke gawang lawan. Di babak kedua, saya menyilangkan kaki sebaliknya," ujarnya.
Rekannya, Monica Gomez, menyimpan stempel Saint Expeditus, foto putrinya, dan tanda tangan Maradona yang berharga.
Sementara, Daniel 'the frog' Valencia, pemenang Piala Dunia bersama Argentina pada 1978, menolak undangan dari badan sepak bola dunia FIFA untuk menonton final di Qatar karena tradisi gila.
"Putra saya kesal, dia tidak mengerti mengapa saya tidak bepergian dan saya mengatakan kepadanya bahwa dia akan mengerti saya ketika dia menjadi seorang ayah," kata Valencia kepada Radio AM750.
"Saya berkata pada diri sendiri 'lihat apa yang kamu lakukan', tapi saya tetap mengenakan celana dalam saya dari belakang ke depan, kami duduk di tempat yang sama, bahkan anak-anak saya telah mengadopsi kebiasaan ini," imbuhnya.
Sedangkan, Cristian Oberosler (54) dan Lucrecia Airaldi (50) meski sudah bercerai, mereka akan tetap menonton final bersama.
Airaldi menyaksikan pertandingan pertama Argentina dengan pasangannya saat ini, tetapi untuk yang kedua dia bersama mantan suaminya dan putri mereka di sebuah bar di Palermo.
Mereka terus melakukannya untuk setiap pertandingan sejak itu dan akan mengulanginya pada hari Minggu di meja yang sama yang disediakan untuk acara tersebut.
Di rumah mahasiswa Ignacio Farone (24), neneknya Clara (86) duduk di kursi yang sama dengan foto Maradona.
Namun dalam beberapa kasus, ritual yang kaku bukanlah tentang takhayul. Misalnya, Mario Losada (44) yang lebih suka menonton sendirian, dan mengaku sangat gugup.
Komentar
Posting Komentar