Ketum Demokrat Akui Koalisi Perubahan Bisa Saja Bubar
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan sependapat dengan pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Ahmad Ali. Dalam pernyataan sebelumnya, Ali mengatakan koalisi perubahan yang beranggotakan Nasdem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera bisa bubar bila ada pihak yang memaksakan syarat untuk berkoalisi.
Baca juga:
Sipardalan News: Siap Ikut Pilpres 2024, Sandiaga: Saya Alumni Kontestasi Sebelumnya
Menurut AHY, dalam ikhtiar membangun koalisi tidak boleh ada yang memaksakan kehendak. Apalagi dalam hal penentuan arah politik dan calon pemimpin untuk lima tahun ke depan.
"Kami juga setuju (dengan Ali) bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri," kata AHY, di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/1).
AHY mencontohkan, bentuk pemaksaan itu misalnya terlihat dalam pemilihan figur calon presiden dan wakil presiden. Kata AHY, salah satu partai tidak bisa mengharuskan tokoh 'A', tanpa memberitahukan alasan, namun tetap bersikukuh si 'A' tadi.
"Atau sebaliknya, saya nggak perlu tahu alasannya yang penting jangan si 'A', sama-sama memaksa. Kami sepakat untuk tidak seperti itu sebenarnya," kata AHY.
Sebelumnya, Ali mengatakan, pihaknya memastikan koalisi perubahan dipastikan bubar jika ada salah satu partai yang memaksakan keinginannya. Termasuk dalam penentuan calon wakil presiden yang kini masih buntu di dalam lobi koalisi perubahan.
Koalisi perubahan merupakan koalisi tiga partai yang terdiri dari Demokrat, PKS dan Nasdem. Ketiga partai telah bersepakat mendukung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Meski begitu, baru Nasdem yang secara resmi mengumumkan dukungan untuk Anies.
Hingga kini PKS dan Demokrat masih menunda deklarasi seiring dengan belum adanya kata sepakat soal calon wakil presiden yang akan diusung. Beberapa petinggi partai Demokrat menyorongkan nama AHY sebagai cawapres pendamping Anies. Sedangkan PKS menginginkan sosok dari internal PKS Ahmad Heriyawan sebagai cawapres.
Sumber: katadata
Komentar
Posting Komentar