Sipardalan News: Piso Halasan, Simbol Kebesaran Orang Batak

Piso Halasan, Simbol Kebesaran Orang Batak

Piso Halasan adalah pedang yang berasal dari Tapanuli Utara Batak Sumatra Utara. Piso Halasan biasanya dimiliki seorang pemimpin batak yang sudah memiliki otoritas hingga di tingkat BIUS.

Baca juga:

Sipardalan News: Tulila, Alat Musik Tradisional Batak Yang Jarang Dimainkan Tapi Sangat Spritual

Sipardalan News: Angkat Sejarah Marga Tambun, Ribuan Keturunan Raja Tambun Se Dunia Hadiri Kegiatan Pesta Rakyat Di Sibisa

Piso Halasan adalah lambang kebesaran Orang Batak hasangapon bagi dirinya yang membawa manfaat bagi orang banyak. Menegakkan hukum yang adil dan memberi jalan kehidupan bagi warga. Mereka cerdas, namum mampu membatasi diri untuk tidak terjerumus kepada kepentingan pribadi. 

Pola pikirnya tajam (piso) mencari solusi dalam setiap permasalahan dan memperluas wawasan mencari peluang untuk kesejahteraan. Pisau adalah lambang kecerdasan, dan sarungnya adalah hukum yang melakukan solam pembatasan dari hal yang menjerumuskannya kepada perbuatan yang dapat merugikan masyarakat.

Semua hasil pemikiran, tindakan pemimpin akan bermanfaat untuk orang banyak, kerukunan, kedamaian, kesejahteraan yang menjadi (halasan) kesenangan yang lebih berarti, kebahagiaan.

Senjata ini terbuat dari besi, gagangnya dari tanduk Rusa dan serangkanya terbuat dari kayu yang dilapisi dengan kulit ekor Kerbau.

Piso Halasan digunakan sebagai lambang kebesaran bahwa pemiliknya telah pernah mengadakan pesta besar mangalahat Horbo diiringi Gondang Sabangunan. Penggunaan senjata ini biasanya disandang dan dikepit di lengan kiri dalam pakaian adat lengkap.

Senjata tradisional ini adalah pedang bermata tunggal, yang sedikit melengkung. Pisau dari pangkal sedikit lebih lebar, sempit di tengah, sedang di bagian ujung runcing tetapi lebih lebar dari bagian tengah.

Gagang biasanya terbuat dari tanduk rusa. Sarung pedang ini terbuat dari bahan logam yang kemudian diberi hiasan. Panjang keseluruhan Piso Halasan adalah 76 cm dengan panjang mata pisau 50 cm.

Gagangnya terbuat dari tanduk rusa atau kuningan yang terlebih dahulu diukir indah yang memiliki makna tersendiri. Biasanya diukir menyerupai Tokoh yang Berjongkok dengan posisi tangan diatas lutut dan ujung jari tangan pada dagu. Konon katanya tokoh ini diyakini sebagai mahluk gaib yang dapat melindungi.

Bagian sarangka terbuat dari kayu yang dilapisi kulit pilihan. Kemudian dibuat ukiran pada pangkal sarangka tersebut menyerupai singa bertanduk tiga.

Membuat senjata ini bukanlah hal yang mudah. Hanya orang tertentu saja yang dapat membuatnya semisal Dukun (Datu). Dari mulai mencari, mengupulkan bahan-bahan sampai menyelesaikannya. Selain itu Datu juga membuat ramuan Rasun Nipu yang mematikan. Bahan untuk membuat ramuan tersebut biasanya diambil dari berbagai jenis tumbuhan yang ada di Hutan.

Selain digunakan sebagai senjata, Piso Halasan juga dipergunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan adat dan istiadat. Misalnya dalam acara pernikahan. Jika seseorang menikah, maka yang memegang Piso Halasan adalah hula-hulanya. Digunakan dengan cara diselipkan di bagian kiri perut.

sumber: Tobaria.com

Komentar