Sipardalan Info: Heboh, Penemuan "Dolok A" Sebagai Situs Piramida Toba Sudah Terkuak Setahun Lalu

Heboh, Penemuan "Dolok A" Sebagai Situs Piramida Toba Sudah Terkuak Setahun Lalu

Beberapa hari ini Kawasan Danau Toba sedang gempar terkait isu penemuan Piramida Toba yang berada di sekitar Kawasan Danau Toba. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah meneliti temuan piramida tersebut di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara yang diduga mirip dengan situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Menurut Profesor Riset Danny Hilman Natwidjaja dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan penelitian itu juga sudah dipresentasikan di depan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"April kemarin itu saya sempat persentasi di depan Pak Luhut, dia yang meminta, dia ingin tahu juga karena dengar dari salah satu stafnya," kata Danny saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/9).

"Katanya sih mau dibantu untuk survei lebih lanjut pakai LiDar, Georadar, Geolistrik. Tapi ada alasan administrasi sehingga rada susah karena Kemenko Marves kan bukan lembaga riset," sambungnya.

Danny menuturkan bahwa penelitian piramida itu masih dalam tahap awal. Ia mengaku tak sengaja menemukan jejak piramida kala tengah meneliti jalur gempa di sana.

Dia mengatakan kalau struktur batuan piramid itu terbilang besar dengan tinggi hingga 120 meter, yang menempel dengan bukit.

"Bentuknya seperti piramid, meskipun setengah bodi dia menempel ke bukit lapisan Toba tuff (batuan berpori hasil abu vulkanik, red) itu yang umurnya 74 ribu tahun," tuturnya.

Menurutnya, hipotesis awal menunjukkan bahwa struktur itu adalah piramida terkait dengan geomorfologi kawasan tersebut.

"Jadi ketika saya melihat ini, saya langsung curiga, ini kayaknya bukan alamiah nih. Ya, sudah langsung saya datengin dan ternyata bukan," tuturnya.

Danny akan meneliti lebih mendalam untuk mengetahui struktur dan usia piramida di Dana Toba. Hal itu lantaran belum ada satu penelitian pun yang mendalami temuan piramida tersebut.

"Penelitian sebelumnya juga belum ada. Kalau kita lihat dari penemuan arkeolog besar ini mungkin yang pertama sejak zaman kemerdekaan," tuturnya.

Berbeda dengan penemuan Candi Borobudur, Danny mengatakan para ahli sudah menemukan dan melakukan penelitian sebelum zaman kemerdekaan, bahkan pada saat Belanda masih menjajah Indonesia.

Kini, Danny mengklaim bahwa ia merupakan penemu pertama struktur piramida tersebut yang paling fenomenal karena memiliki struktur dan susunan batu yang besar.

"Padahal sebetulnya lokasinya kalau ada kesempatan ke sana, itu enggak tersembunyi di hutan. Engga, Itu di satu wilayah yang luas, di kenal orang. Orang di situ ada Istana Sisingamangaraja kok di lembah itu," tuturnya.

"Jadi sudah banyak ahli geologi dan arkeologi yang sudah ke sama. Tapi ya itu herannya piramida ini tidak ada yang lihat," sambung dia.

Ia menyebut piramida itu seperti bunglon karena struktur susunan bangunan tersamarkan oleh pohon dan belukar yang tumbuh di atas susunan batu.

Berdasarkan kesaksian warga sekitar, kata Danny, bahwa warga menganggap susunan batu itu merupakan peradaban para leluhur yang ditinggalkan begitu saja. Kemudian di samping piramid dijadikan makam oleh warga sekitar.

Dia menjelaskan bahwa penduduk di sekitar menjuluki piramida itu sebagai bukit A, yang merupakan bukti bahwa susunan piramida itu membentuk segitiga seperti huruf 'A'.

Soal usianya, Danny mengaku menyatakan itu belum bisa dipastikan. "Belum," ucapnya singkat.

Danny juga mengungkapkan bahwa susunan piramida ini memiliki kesamaan dengan Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Di antaranya, dalam hal penyusunan batu dan teras.

Bedanya, piramida Toba struktur ini masih utuh. Sementara, Gunung Padang cuma utuh di bagian di puncaknya.

"Kalau ini (Piramid Toba) dari atas sampai ke bawah masih utuh," tuturnya.

Kendati demikian, menurutnya, ada sedikit perbedaan dari jenis bebatuan. Di Gunung Padang memiliki jenis yang batu panjang, sedangkan di piramida ini memiliki karakter bebatuan yang membulat bahkan cenderung lebih besar.

Kini Danny masih menunggu proses administrasi di BRIN untuk melakukan penelitian. Jika sudah selesai, ia dan tim akan melakukan studi tahap awal sekitar beberapa bulan untuk mengetahui struktur dan usia piramida tersebut.

"Kita masih tunggu biayanya. Mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan ini sudah ada pembiyaanya lah sehingga kita bisa langsung survei," tutupnya.

Gunung Padang hingga kini masih diteliti. Danny mengungkap publikasi ilmiahnya segera keluar.

Pemerintah sempat merespons temuan situs ini dengan membentuk Tim Nasional Penelitian Situs Gunung Padang. Penggalian dilakukan dengan mengerahkan prajurit TNI dan tim arkeolog.

Komentar