SIPARDALAN NEWS: TATA CARA PEMBERIAN MARGA DALAM ADAT BATAK

Mangain Marga
Horas Donganss...

Seperti judul diatas, kami akan mencoba membahas tentang apa itu MANGAIN atau MANGAIN MARGA. Buat kalian mungkin masih jarang mengetahui tentang Mangain Marga, tapi ada juga yang sudah mengerti tentang Mangain Marga. Mangain Marga adalah proses pemberian Marga kepada seseorang yang bukan batak menjadi bagian dari Batak dan siap menikah dengan pasangannya yang berasal dari Batak khusunya Batak Toba. 

BACA JUGA:

Dilarang Untuk Menikahi 'Boru Ni Namboru'

Adat Mangain Marga dapat dilakukan terhadap laki-laki yang disebut Mangain Anak ataupun terhadap perempuan yang disebut Mangain Boru. Untuk Mangain Anak ini Marga yang diambil adalah marga Amang boru dari perempuan Batak Toba yang ingin dinikahinya, sedangkan untuk Mangain Boru, Marga yang diberikan adalah Marga dari yang sama dari ibu atau Marga yang sama dari Marga nenek dari ayah Laki-laki Batak Toba tersebut.

Dalam Adat ini juga prosesi dimana sekeluarga mendatangi hula-hula, membawa makanan khas Pinahan Lobu (daging babi) atau juga Horbo (Kerbau), sapi atau kambing. Kemudian meminta agar Parumaen (mantu perempuan) yang sudah bersama anak laki-lakinya diampu oleh Hula-hula. Sedikit uang atau piso-piso atau parsituak natonggi dibagikan kepada pihak hula-hula. Parumaen Boru yang berasal dari bukan suku Batak Toba sudah SAH menjadi Boru dari keluarga yang mangampu.

Kita harus mengetahui kalau setiap adat Batak Toba harus dihadiri oleh unsur DALIHAN NATOLU yaitu Dongan Tubu, Boru, Hulahula ditambah satu lagi yaitu dongan sahuta (orang sekampung dengan kita) dan harus melalui pembicaraan kesepakatan oleh kedua belah pihak. Seperti yang diungkapkan dalam Umpama, yaitu : "Bonang sada hulhulan hori sada simbolan, tangkas masisungkuna, Unang adong masisolsolan' yang kurang lebih artinya agar jelas dalam bertanya atau bermufakat agar tidak ada penyesalan.

Baca juga: 

SIPARDALAN NEWS: APAKAH SUKU BATAK BERASAL DARI ASIA SELATAN?

Berikut ini urutan acara dalam adat Mangain 

1. Natorasna (Orangtua)

  • Marmeme anak Baoa/boru disulanghon tolu hali (menyuapkan makanan sebanyak 3 kali) : Indahan (nasi), Dengke (ikan biasanya ikan mas), Mual sitiotio (air minum)
  • Pasahat Ulos (memberikan ulos)
  • Pasahat parbue gabe.

2. Hulahula (Pihak tulang/ito/saudara laki-laki dari ibu)

  • Pasahat Dengke (memberikan ikan)
  • Pasahat Ulos (menyampaikan ulos)
  • Pasahat Parbue gabe (menyampaikan doa dan harapan)

3. Marsipanganon (makan Bersama)

4. Pasahat Upa Panggabei (memberikan uang)

  • Dongan tubu
  • Boru, bere
  • Dongan sahuta/ale-ale (teman sekampung)

5. Pasahat Piso-piso (hepeng) tu hulahula dohot uduranna (memberikan uang kepada pihak Tulang)

6. Marhata gabe horas, manggabei ma angka raja

7. Mangampu HasuhutonDipasahat ma tu hula-hula asa diujungi dohot ende/tangiang.


Jadi seperti itulah dongans tentang Mangain Marga...

Mauliate donganss...


Sumber:
www.tobatabo.com

Komentar

  1. Horas lae mau nanya, saya pakpahan tapi mamak dari si cewek situmorang. Bisakah saya dan si cewe menikah? Terima kasih horas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah banyak yang bisa saling ambil di keturunan Raja Lontung, kecuali Nainggolan dan Siregar. Mereka punya Padan sendiri.

      Hapus
  2. Mauliate ma di damang... tung marguna situtu do on diahu na naeng mangulahon sisongoni on.. GBU

    BalasHapus

Posting Komentar